![]() |
| Sejumlah pelajar menjalani perawatan medis di Puskesmas usai mengalami gejala keracunan massal di Pangkep. (dok/rakyatsulsel) |
Pangkep, Lontara Today - Insiden keracunan massal yang menimpa puluhan pelajar setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Pangkep pada Senin, 8 Desember 2025, akhirnya menemukan titik terang. Pemeriksaan laboratorium mengonfirmasi adanya kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) pada salah satu menu makanan yang disajikan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, Mansur SP, mengatakan hasil uji sampel makanan menunjukkan kadar bakteri E. coli yang melebihi ambang batas aman, khususnya pada lauk berupa ayam woku.
“Hasil pemeriksaan sampel makanan dan air pada SPPG Labakkang menunjukkan adanya kontaminasi bakteri positif Escherichia coli (E. Coli) yang melebihi ambang batas aman,” jelas Mansur, dilansir dari rakyatsulsel, Rabu (10/12/2025).
Ia menegaskan, tingginya kadar bakteri tersebut diduga kuat menjadi penyebab utama gejala keracunan makanan yang dialami para siswa. Meski demikian, Mansur memastikan pemeriksaan laboratorium tidak menemukan kontaminasi bahan kimia maupun fisika yang membahayakan.
Kontaminasi E. coli umumnya berkaitan dengan proses pengolahan makanan yang tidak higienis, sanitasi yang buruk, atau proses pemasakan yang tidak sempurna.
Seiring temuan ini, Pemerintah Kabupaten Pangkep didesak untuk bertindak tegas melalui pengetatan pengawasan standar kebersihan di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjalankan program MBG.
Diketahui, dugaan keracunan mencuat setelah total 74 pelajar dari tiga sekolah di Pangkep mengalami gejala serentak berupa muntah, diare, dan sakit perut tak lama setelah menyantap menu MBG.
Para siswa kemudian dilarikan ke Puskesmas Labakkang, Puskesmas Taraweang, dan sejumlah fasilitas kesehatan lainnya untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
