![]() |
| Foto korban yang saat ini dirawat di Puskesmas |
Menurut keterangan keluarga, salah satu pelaku lebih dulu menantang berkelahi, sementara pelaku lainnya langsung menendang kaki Fahry hingga terjatuh. Situasi semakin memburuk ketika seorang oknum di tengah keramaian justru berteriak melalui pengeras suara dengan kata-kata merendahkan, menyebut Fahry dengan kalimat bernada hinaan di depan banyak orang.
Fahry yang baru saja pulih dari sakit tidak mampu melawan. Ia menangis dan tetap menjadi sasaran pemukulan oleh beberapa teman pelaku. Melihat kondisi Fahry yang terus memburuk, pihak keluarga memutuskan melaporkan kejadian ini ke Polsek Pajukukang. Namun laporan tersebut tidak ditindaklanjuti dengan alasan pelaku masih di bawah umur.
Tidak menerima hal itu, keluarga kemudian membawa laporan ke Polres Bantaeng agar proses hukum bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sementara itu, kondisi Fahry kian menurun hingga harus mendapatkan perawatan dan diopname di Puskesmas Baruga, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng.
Keluarga menegaskan bahwa Fahry menjadi korban pengeroyokan, pembullyan, dan kekerasan fisik di lingkungan sekolah tempat yang seharusnya menjadi zona aman bagi seluruh siswa.
Mereka berharap pihak sekolah, aparat penegak hukum, dan seluruh pihak terkait dapat memberikan perhatian serius serta mengambil tindakan tegas agar kasus serupa tidak terulang. Tidak ada anak yang pantas menjadi korban kekerasan, terlebih di lingkungan pendidikan.
