![]() |
| Tangkapan layar yang memperlihatkan siswi SMP di Jeneponto mengalami tindak kekerasan oleh rekannya. |
Jeneponto, Lontara Today - Aksi penganiayaan antarsiswi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, kembali menjadi sorotan publik. Seorang siswi kelas IX berinisial NFA dianiaya oleh rekannya, siswi kelas VII berinisial TH, hingga harus menjalani perawatan inap di rumah sakit. Keluarga korban telah melaporkan insiden tersebut ke Polres Jeneponto.
Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial dan memicu kecaman luas. Insiden diduga terjadi di kawasan Hutan Kota, Kecamatan Binamu, dengan kedua pelajar masih mengenakan seragam sekolah.
Korban Dijambak, Dipukul, hingga Kepala Membentur Aspal
Dalam rekaman video, terlihat NFA berulang kali dijambak rambutnya dan dipukul pada bagian wajah oleh TH. Suasana makin memanas ketika sejumlah pelajar lain justru terdengar menyemangati aksi kekerasan tersebut.
“Meta jangangku, meta jangangku (ayamku menang),” teriak seorang pelajar yang menganalogikan pertikaian itu sebagai adu ayam.
NFA sempat berusaha melepaskan diri, namun TH terlihat semakin agresif. Rambut korban kembali ditarik kuat, disusul pukulan yang mengenai wajah dan lehernya.
“Anumi TH, jaguruki! (Ayo TH, tinju!)” ujar suara lain yang terdengar memberi dorongan kepada pelaku.
Beberapa siswi sempat mendatangi lokasi, namun tidak melerai. Mereka hanya membangunkan keduanya sebelum membiarkan pertikaian berlanjut.
Setelah berdiri, TH kembali menjatuhkan korban dengan cara menjegal kaki. Kepala NFA tampak membentur aspal dan ia tidak bergerak setelahnya. TH berdiri di dekat korban seolah menunjukkan kemenangan.
Ibu Korban Laporkan ke Polisi
Atas insiden brutal tersebut, ibu korban, Nurdiana (46), mendatangi Polres Jeneponto untuk membuat laporan resmi. Ia datang bersama suaminya dan membawa bukti rekaman video serta hasil pemeriksaan awal medis.
“Lokasinya di Hutan Kota, Kecamatan Binamu. Saya tidak tahu pasti apakah ini terjadi pada jam sekolah, tapi mereka masih pakai seragam,” ujarnya.
Nurdiana menjelaskan bahwa kondisi putrinya semakin memburuk sejak kejadian. Setelah sempat menjalani pemeriksaan rawat jalan, NFA akhirnya harus diopname akibat rasa sakit yang makin parah.
“Lukanya di leher, belakang telinga, perut sakit, pinggang juga. Telinganya sempat keluar darah waktu hari kejadian,” ungkapnya.
Ia berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut agar pelaku dan pihak yang terlibat dapat dimintai pertanggung jawaban
“Semoga segera ditindaki,” tegas Nurdiana
Dugaan Rivalitas Antarkelompok Pelajar
Peristiwa ini disebut-sebut dipicu oleh ketersinggungan dan rivalitas antar kelompok pelajar di lingkungan sekolah mereka. Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pemanggilan saksi-saksi.
