Ivan Yustiavandana (dok:jawapos)
Jakarta, Lontara Today - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, angkat bicara terkait polemik pemblokiran rekening dormant atau rekening tidak aktif. Ivan menyatakan dirinya siap menerima berbagai kritik dan bahkan fitnah dari publik, selama langkah yang diambil tetap berada dalam koridor untuk melindungi hak para nasabah yang beritikad baik.
“Saya terima aja fitnah, hujatan publik. Walaupun sebenarnya, dengan tidak melakukan ini dan membiarkan semua penyalahgunaan terjadi, adalah justru sikap yang mengkhianati saudara-saudara kita yang punya itikad baik membuka rekening. Saat berbuat untuk melindungi malah dipandang sebaliknya.” kata Ivan dilansir dari Republika.
Menurut Ivan, langkah pemblokiran tersebut bertujuan untuk menekan praktik judi online yang kini marak menggunakan rekening dormant sebagai jalur transaksi. Ia menegaskan bahwa sejak kebijakan itu diberlakukan, jumlah deposit perjudian daring anjlok drastis dari sebelumnya Rp5 triliun menjadi hanya sekitar Rp1 triliun turun sekitar 70 persen.
“Tren jumlah transaksi deposit judol juga terjun bebas setelah kita bekukan rekening dormant,” tambahnya.
Meski demikian, Ivan mengakui bahwa di lapangan terdapat sejumlah keluhan dari nasabah yang merasa rekeningnya diblokir padahal masih digunakan, meskipun hanya untuk keperluan terbatas seperti pembayaran uang kuliah. PPATK pun terus mengevaluasi proses tersebut agar tidak merugikan masyarakat yang benar-benar beraktivitas secara sah.