Viral, Pedagang Sayur di Bantaeng Ditampar orang ngaku TNI karena Kibarkan Bendera One Piece

 

Tangkapan layar video kejadian

Bantaeng, Lontara Today - Seorang pedagang sayur di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, ditampar oleh seorang pria yang mengaku sebagai anggota TNI lantaran mengibarkan bendera bajak laut One Piece di kendaraan miliknya. Insiden tersebut terekam video berdurasi 2 menit 56 detik dan viral di media sosial, salah satunya diunggah akun @Dandi Thoriq pada Kamis (7/8/2025).

Dalam video itu, adik dari pemilik akun bernama Pardi terlihat dihentikan secara tiba-tiba oleh pria berbaju kuning dan mengenakan helm hitam. Tanpa banyak bicara, pria tersebut langsung menampar Pardi.

"Belum sempat adik saya jawab, langsung ditampar," tulis Dandi.

Pria tersebut bahkan menuduh bendera One Piece sebagai bendera Cina dan menyebutnya tidak pantas dikibarkan menjelang HUT ke-80 RI.

Pria tersebut bahkan menuduh bendera One Piece sebagai bendera Cina dan menyebutnya tidak pantas dikibarkan menjelang HUT ke-80 RI.

"Kasih naik bendera Merah Putih, bukan One Piece, bendera Cina ini," ucapnya dalam video.

Istri korban yang merekam kejadian dari atas kendaraan langsung membantah, menyebut pelaku sok tahu. Sejumlah warga yang melihat kejadian juga menegur tindakan pria tersebut.

“Itu ji yang fatal, karena langsung ditampar,” ujar salah satu warga.

Pelaku sempat mengajak Pardi menyelesaikan persoalan di kantor polisi, namun korban menolak dan menegaskan bahwa tamparan bukanlah bentuk peringatan.

Bukan peringatan itu, Pak, kalau ditampar,” kata Pardi.

Pelaku bahkan sempat mengancam akan menyebarkan video insiden ke media, namun korban dan istrinya tak gentar.

“Kita juga naik media, Pak, kalau langsung menampar begitu,” sahut istri Pardi.

Akhirnya, setelah ditegur warga, pria tersebut meminta maaf.

“Okelah saya minta maaf, tapi lain kali jangan diluangi,” ujarnya.



Kasat Reskrim Polres Bantaeng, Iptu Gunawan, membenarkan insiden itu dan menyebut kasus telah diselesaikan secara kekeluargaan di Kantor Polisi Militer (POM).

“Katanya diselesaikan secara kekeluargaan di Kantor POM tadi. Iya, informasinya (oknum tersebut TNI) karena diarahkan ke sana tadi,” ujar Gunawan dikutip dari KOMPAS.com.

Sementara itu, Kapendam XIV Hasanuddin, Kolonel Arm Gatot Awan Febrianto menegaskan tidak ada perintah dari TNI terkait larangan bendera One Piece.

“Dari Kodam tidak ada instruksi apa-apa,” ujarnya.

Ia juga belum bisa memastikan apakah pelaku benar-benar anggota TNI. “Jangan sampai ngaku-ngaku, kecuali jelas pakaian loreng dengan identitas nama dan sebagainya,” sambungnya.

Lebih baru Lebih lama