Anggota DPRD Pangkep, H Ikbal Chaeruddin (dok/detiksulsel)
Pangkep, Lontara Today - Seorang oknum Anggota DPRD Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, H Ikbal Chaeruddin alias HI akhirnya angkat bicara mengenai viralnya status WhatsApp (WA) miliknya yang diduga berisi percakapan pengaturan jatah fee proyek swakelola. Ia menegaskan bahwa unggahan tersebut hanyalah candaan untuk menegur rekannya.
“Itu cuma candaan kepada yang ingin saya kirimkan. Itu story untuk takut-takuti bahwa jangan selalu minta uang, nanti pekerjaanmu tidak selesai na uangmu sudah habis. Saya takut-takuti seperti itu,” kata Ikbal dinukil detiksulsel, Selasa (25/11/2025).
Ikbal menjelaskan bahwa pesan itu sebenarnya ditujukan kepada rekannya bernama Pablo, yang tengah mengerjakan proyek swakelola. Namun ia mengaku salah menekan tombol unggah sehingga isi percakapan tersebut malah muncul sebagai status WhatsApp.
Terkait isi percakapan yang menyinggung dugaan pembagian fee proyek 10 hingga 20 persen, termasuk kepada aparat penegak hukum (APH), Ikbal membantah keras terlibat atau mengetahui praktik tersebut.
“Saya tidak tahu-menahu terkait masalah itu. Tidak tahu-menahu soal pembagian fee 10 persen dan 20 persen. Terkait APH, kejaksaan, dan kepolisian, sama sekali saya tidak tahu,” tegasnya.
Ikbal juga mengaku telah menerima informasi bahwa Badan Kehormatan (BK) DPRD Pangkep akan memanggil dirinya untuk dimintai klarifikasi dalam waktu dekat.
“Karena saya baru pulang, mungkin sekitar 1–2 hari ada panggilan dari BK,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah screenshot status WhatsApp yang diduga milik HI beredar luas di media sosial dan memicu polemik. Dalam tangkapan layar tersebut, tercantum percakapan yang menjelaskan pembagian fee proyek kepada berbagai pihak.
Ketua BK DPRD Pangkep, Mustari Daeng Mase, menyebut pihaknya akan melakukan rapat internal sebelum memanggil HI untuk pendalaman. Ia menegaskan bahwa sanksi akan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan BK.
